Kamis, 18 Desember 2014

new public management



New public management
NPM secara umum dipandang sebagai suatu pendekatan dalam administrasi publik yang menerapkan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dalam dunia manajemen bisnis dan disiplin yang lain untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas kinerja pelayanan publik pada birokrasi modern.
NPM adalah suatu sistem manajemen desentral dengan perangkat-perangkat manajemen baru seperti controlling, benchmarking dan lean management. Bagi yang lain, NPM dipahami sebagai privatisasi sejauh mungkin atas aktivitas pemerintah.
New Public Management (NPM) merupakan sistem manajemen administrasi publik yang paling aktual di seluruh dunia dan sedang direalisasikan di hampir seluruh negara industri. Sistem ini dikembangkan di wilayah anglo Amerika sejak paruh kedua tahun 80-an dan telah mencapai status sangat tinggi khususnya di Selandia Baru. Perusahaan-perusahaan umum diprivatisasi, pasar tenaga kerja umum dan swasta dideregulasi, dan dilakukan pemisahan yang jelas antara penetapan strategis wewenang negara oleh lembaga-lembaga politik (APA yang dilakukan negara) dan pelaksanaan operasional wewenang oleh administrasi (pemerintah) dan oleh badan penanggungjawab yang independen atau swasta.
 Tema pokok dalam New Public Management ini antara lain bagaimana cara menggunakan mekanisme pasar dan terminology di sector public. Bahwa dalam melakukan hubungan antara insansi-instansi pemerintah dengan pelanggannya (costumer) dipahami sama dengan proses hubungan transaksi yang dilakukan oleh mereka dunia pasar (market place).dengan mentransformasikan kinerja pasar seperti ini maka dengan kata lain akan mengganti atau mereform kebiasaan kinerja sector public dari tradisi berlandaskan aturan (rule-based) dan proses yang menggantungkan pada otoritas pejabat (authority-driven processes) menjadi orientasi pasar (market-based), dan dipacu untuk berkompetisi sehat (competition-driven tactics).
Didalam konsep New Public Management semua pimpinan (manajer) didorong untuk menemukan cara-cara baru dan inovatif untuk memperoleh hasil yang maksimal atau melakukan privatisasi terhadap fungsi-fungsi pemerintahan. Mereka tidak lagi memimpin dengan cara-cara melakukan semuanya sampai jenis pekerjaan yang kecil-kecil. Mereka tidak lagi melakukan “rowing” menyapu bersih semua pekerjaan. Melainkan mereka melakukan “steering”  membatasi terhadap pekerjaan atau fungsi mengendalikan, memimpin, mengarahkan yang strategis saja. Dengan demikian, kunci dari New Public Management adalah sangat menitikberatkankan pada mekanisme pasar dalam mengarahkan program-program public. Pengaturan seperti ini termasuk upaya melakukan kompetisi didalam instansi pemerintah dan unit-unit lintas batas bagi sector organisasi yang berorientasi profit maupun nonprofit.
Konsep New Publik Management  ini dapat dipandang sebagai suatu konsep baru yang ingin menghilangkan monopoli pelayanan yang tidak efisien yang dilakukan oleh instansi dan pejabat-pejabat pemerintah. Dengan konsep seperti inilah maka Cristopher Hood dari London School of Economic (1995) mengatakan bahwa New Public Management dalam birokrasi pemerintah.
Untuk mewujudkan konsep New  Publik  Management dalam biokrasi public, maka diupayakan agar para pemimpin biokrasi meningkatkan produktifitas dan menemukan alternative cara-cara pelayanan public berdasarkan perpsektif ekonomi. Mereka didorong untuk meperbaiki dan mewujudkan akuntabilitas public kepada pelanggan,meningkatkan kinerja,restrukturisasi lembaga birokrasi public, merumuskan kembali misi oerganisasi, melakukan steamlining proses dan prosedur birokrasi,dan melakukan desentralisasi proses pengambilan kebijakan.
Donald kettle (2000) menyebutnya dengan “ the global public management reform” yang memfokuskan pada enam hal berikut ini :
1.   Bagaimana pemerintah bias menemukan cara untuk mengubah pelayanan dari hal yang sama dan dari pasar pendapatan yang lebih kecil
2.   Bagaimana pemerintah bisa mengguanakan insentif pola pasar untuk memperbaiki patologi birokrasi ; bagaimana pemerintah bisa mengganti mekanisme tradisional “komando-kontrol” yang birokratis dengan strategi pasar yang mampu mengubah perilaku birokrat

3.   Bagaimana pemerintah bisa menggunakan mekanisme pasar untuk memberikan kepada warga Negara (pelanggan) alternative yang luas untuk memilih bentuk dan macam pelayanan public. Atau paling sedikit pemerintah bisa mendorong timbulnya keberanian untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada warganya.
4.    Bagaimana pemerintah bisa membuat program yang lebih responsive. Bagaimana pemerintah bisa melakukan desentralisasi responsibilitas yang lebih besar dengan memberikan kepada manajer-manajer terdepan intensif untuk memberikan pelayanan.
5.   Bagaimana pemerintah bisa menyempurnakan kemampuan untuk membuat dan merumuskan kebijakan. Bagaimana pemerintah bisa memisahkan perannya sebagai pemberi pelayanan sesungguhnya
6.   Bagaimana pemerintah bisa memusatkan perhatiannya pada hasil dan dampaknya (output dan outcome) ketimbang perhatiannya pada proses dan struktur.bagaimana mereka bisa mengganti system yang berorientasi pada proses dan struktur. Bagaimana mereka bisa mengganti system yang menekan pada alur atas-bawah (top-down),dan system yang berorientasi pada aturan (rule-driven systems) kepada suatu sistemyang berorientasi pada alur bawah-atas (buttom-up) dan system beriorintasi hasil.
Sama dengan pendapat kettl diatas jonathan boston (1991)  menyatakan bahwa pusat perhatian dan doktrin new Publik Management  itu intinya adalah sebagai berikut :
1.   lebih menekankan pada proses pengelolaan (managemen) ketimbang perumusan kebijakan
2.   perubahan dari penggunaan control masukan (input control)  ke pengguna ukuran-ukuran yang bisa dihitung terhadap out[ut dan kinerja target
3.   devolusi manajemen control sejalan bersama dengan pengembangan mekanisme system pelaporan,mentoring dan akuntabilitas baru
4.   disagrerisasi struktur birokrasi yang besar menjadi struktur instansi yang kuasai otonomi
5.   secara khusus melakukan pemisahan antar fungsi –fungsi komersial dengan non komersial
6.   menggunakan prefensi untuk untuk kegiatan prifat seperti prifatisasi,system kontrak sampai dengan penggunaan system penggajian dan renumerasi yang efektif dan efisien


Referensi
Miftah thoha ,Ilmu Administrasi Publik Kontemporer, (Yogyakarta:Kencana, 2008),hlm.74-76
http://marshaayunitairawati.blogspot.com/2013/01/new-public-management_14.html